Jumat, 18 Maret 2011
DUA SISI MATA KOIN
Artis dan narkoba. Seperti sebuah istilah jargon yang tak tabu lagi di mata masyarakat Indonesia. Bak dua mata koin yang tak terpisah, istilah tersebut seolah melekat dengan sisi kehidupan glamour para publik figur di Republik ini. Tak sedikit deretan artis papan atas yang sempat ketangkap (red.karena kemungkinan dan bahkan pasti masih banyak artis yang belum keliatan batang hidungnya dalam mengknsumsi psikotropika tersebut) para penegak hokum negeri ini.
Hal tersebut terus terjadi, dan tersiar kabar baru-baru ini artis band papan atas kesandung yang namanya shabu. Di apartement tempat tinggalnya yoyo penabuh drum band music padi di grebek aparat dengan sejumlah barang bukti. Dan menambah deretan artis yang terkena yang namanya virus narkoba.
Tak hanya artis band, penikmat barang haram tersebut seakan tak pandang bulu, mulai artis lawak, hingga actor ternama sekaliber roy martin pun juga salah satu yang ngikut nampang pada deretan artis yang tersangkut narkoba.
Memang bukan hal baru ataupun mencengangkan apabila seorang artis yang kesandung kasus zat adiktif tersebut, itu disebabkan pola kehidupan mereka yang rata-rata berseliweran dengan uang dan popularitas. Hal tersebut seolah menjadi doktrin masyarakat awam yang melihat mereka, bahwa yang namanya artis kebanyakannya, ya..!!! paling tidak mereka pernah berurusan dengan yang namanya narkoba.!!!!
Yang menjadi pertanyaan. Apakah deretan artis yang terkena kasus narkoba adalah merupakan korban atau pengguna sih? Dibanyak pemberitaan kita sering mendengar artis si A menjadi korban narkoba, namun setelah ditelisik ternyata si artis tentu membeli barang haram tersebut dalam keadaan sadar. Beda halnya dengan seseorang yang dipaksa untuk menelan puluhan pil koplo, yang berujung dirinya harus dirawat dirumah sakit. Ini yang benar dinamakan korban.
Dengan alasan menjadi seorang korban dari kejamnya narkoba, sang artis bisa terbebas dari hukuman dengan hanya menjadi penghuni panti rehabilitasi. Sungguh sangat ironi….
Sekarang kita kesampingkan semuanya, mulai dari kehidupan para artis yang bergelimang uang dan popularitas, serta jam terbang mereka yang padat, yang seolah hal tersebut menjadikan hokum serta alasan tersendiri hingga jadi sebuah keharusan bagi sang artis untuk menyalahgunakan narkoba.
Namun, kita juga patut mengapresiasi pihak POLRI yang selama ini tidak tebang pilih dalam pemberantasan kasus narkoba. Tanpa peran aktif mereka, tentu saja barang haram tersebut terus akan merajalela di negeri ini. Tentunya juga harus disertai dukungan dari seluruh elemen masyarakat yang ada.
Yang pada intinya kesemuanya haruslah mengacu pada naluri seorang individu, agar jangan sampai tergoda apalagi terjerumus dalam lembah nista tersebut. Siapapun itu apakah dia artis pejabat, dan masyarkat umum, dan teruslah berkarya dengan cara positif jangan coba-coba dengan yang namanya narkoba walulapun secuil, karena hal tersebut yang sangat menimbulkan dampak pada individu pemakainya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar