SICILY- Nicholas Green, bocah berusia 7 tahun meninggal dunia karena tertembak peluru nyasar di Italia. Sebelum menuju liang lahat, organ tubuhnya berupa jantung, kornea mata, ginjal, pankreas dan liver (hati) didonorkan untuk menyelamatkan 7 nyawa manusia.
Orangtua Nicholas, yakni Reg dan Maggie yang shock ditinggal putra tercinta masih bisa berpikir mulia dengan mengambil keputusan cepat tanpa banyak diskusi atau pertimbangan untuk mendonorkan organ Nicholas.
Peristiwa itu terjadi pada Oktober 1994. Saat Nicholas tertembak, Reg Green (ayah Nicholas) sedang menyetir mobil menuju daerah Italia Selatan. Ketika itu, sebuah mobil yang berisi perampok melaju dengan cepat dan mengarahkan senjata ke mobil Reg.
Sebuah peluru mengenai jendela mobil, tapi peluru itu meleset dan Reg mengira tidak ada yang mengenai anak-anaknya (Nicholas dan Eleanor). Saat itu anak-anak sedang tertidur dan keadaan mobil sangat gelap sehingga ia tidak melihat keadaan anaknya satu per satu.
Namun ketika sebuah mobil polisi dan ambulan menghampiri kendaraan Reg, ia baru sadar bahwa Nicholas terluka, mulutnya mengeluarkan darah dan tangannya terkulai. Putranya yang baru berusia 7 tahun itu ternyata tertembak peluru di bagian belakang kepalanya. Tapi karena sedang tertidur, maka ia tidak mengeluarkan suara apa-apa.
Nicholas yang sudah berwajah pucat namun tenang kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat di daerah Sicily. Tapi para dokter dan pakar saraf (neuroscience) disana sepertinya tidak bisa memberi harapan lagi karena kondisi otaknya yang sangat rusak akibat tembakan di bagian kepalanya.
Dua hari kemudian, dokter memberitahu bahwa sudah tidak ada aktivitas otak lagi di kepala Nicholas, yang artinya Nicholas sudah meninggal dunia. Saat itu juga, Reg dan Maggie menjadi lemas dan tidak bisa berkata apa-apa.
Beberapa saat setelah terdiam dan menangis, Maggie menyeletuk 'Karena dia sudah tidak ada, kenapa tidak kita sumbangkan saja organnya? Dia tidak membutuhkan lagi tubuhnya'. Keputusan mendonorkan organ Nicholas akhirnya terwujud.
Peristiwa pembunuhan dan pemberian organ Nicholas saat itu menjadi pemberitaan hangat selama beberapa minggu di berbagai media Inggris, Italia dan Amerika. Organ tubuh Nicholas dilaporkan berhasil menyelamatkan lima nyawa orang Italia dan kornea matanya menyelamatkan dua orang lainnya.
Ketujuh penerima organ Nicholas antara lain yaitu Andrea, Domenica, Fransesca, Anna Maria, Tinno, Silvia dan Maria Pia. Pada ketujuh orang tersebut, Nicholas menyumbangkan jantung, kornea mata, ginjal, pankreas dan liver (hati).
Andrea (15 tahun) yang selalu gagal menjalani operasi jantung mendapatkan organ jantung Nicholas dan kini ia sudah bisa hidup dengan normal lagi dengan jantungnya yang sehat. Domenica dan Fransesco sudah bisa melihat wajah anak-anaknya karena mendapat kornea mata dari Nicholas.
Sementara itu dua remaja, Anna-Maria dan Tino yang sudah bertahun-tahun mengandalkan mesin dialisis untuk bertahan dari penyakit gagal ginjal, kini bisa tumbuh dan berkembang menjadi remaja normal berkat sumbangan ginjal Nicholas.
Pankreas Nicholas pun diberikan pada Silvia yang sudah lama koma karena mengidap penyakit diabetes. Dan terakhir, organ liver (hati) Nicholas diberikan pada Maria Pia yang sebelumnya juga koma karena penyakit liver. Ia sangat bersyukur mendapat organ liver karena sebelumnya ibu dan kakaknya meninggal karena penyakit liver.
Nicholas dikenal sebagai anak yang ramah, baik, cerdas dan imajinatif. Pemberian organ Nicholas secara cuma-cuma pada mereka yang sangat membutuhkan dianggap sebagai hadiah terakhir dari Nicholas.
Sejak peristiwa tersebut, jumlah orang yang menggunakan organ hasil donor meningkat 300 persen dan kegiatan donor organ pun meningkat menjadi empat kali lipat. Efek itu dipercaya sebagai 'Nicholas Effect' dan memiliki pesan moril bahwa orang biasa-biasa pun bisa menjadi pahlawan bagi orang lain.
Nicholas Green, seorang bocah biasa yang kini sudah tiada itu berhasil menyelamatkan nyawa tujuh orang. Bayangkan ribuan orang lainnya yang bisa diselamatkan dengan mendonorkan organ. Nama Nicholas pun diabadikan menjadi nama rumah sakit, jalan, taman dan sebuah yayasan di Italia.
Menurut Dr Paul Murphy, konsultan neuroanaesthesia dari Leeds General Infirmary, tindakan kedua orang tua Nicholas sangat luar biasa.
"Bayangkan anak Anda yang berusia tujuh tahun meninggal karena dibunuh dan Anda measih bisa memikirkan nyawa tujuh orang lainnya yang tidak dikenal dengan mendonorkan organ anaknya tanpa diminta. Biasanya orang yang baru kehilangan seseorang yang dicintai akan langsung pulang dan menangisi kepergiannya. Mereka juga tidak akan setuju menyumbangkan organ orang tersebut," kata Dr Murphy seperti dilansir Telegraph, Senin (15/2/2010).
Setiap harinya, 3 orang di Inggris dan 18 di Amerika sekarat dan meninggal dunia karena menunggu donor atau transplantasi organ. Mendonorkan organ setidaknya bisa menyelamatkan tiga orang. Untuk itu, dokter sangat menyarankan agar tindakan donor organ terus ditingkatkan, apalagi usia tidak menjadi halangan untuk mendonorkan organ.
"Mendonorkan organ akan membawa ketenangan pikiran tapi tetap tidak bisa menghilangkan rasa kesepian akibat ditinggal pergi. Saya sering memikirkan Nicholas tiap hari tapi saya tersenyum mengingat apa yang sudah ia lakukan untuk orang lain," ujar Reg. (detik.com)
Senin, 15 Februari 2010
Senin, 08 Februari 2010
Pernak pernik Imlek Di Tahun Harimau
BANJARMASIN – Menjelang perayaan Imlek tahun ini yakni 14/02 mendatang, penjualan pernak-pernik diburu warga. Di kawasan Jl. Veteran Banjarmasin tepatnya ‘Kios NIRMALA’ terlihat berbagai atribut berwarna kemerahan yang identik dengan perayaan hari raya Imlek, Selasa (09/02).
Dikatakan pemilik kios Ayu Nirmala penjualan pernak-pernik di tahun ini lebih rame dibanding tahun lalu. Dan pembeli pun beragam, tidak hanya warga keturunan Tionghoa saja warga pribumi (bukan keturunan Cina) pun turut membeli.
“Tahun ini lebih rame dibandingkan Tahun kemaren, yang beli pun tidak warga keturunan tionghoa saja,” papar Ayu.
Pada tahun 2010 Imlek berkenaan dengan Tahun Harimau yang melambangkan kekuasaan, hawa nafsu dan keperkasaan. Maka pernak-pernik tahun ini rame dengan suasana kemerahan dengan lambang shio macan/harimau.
Di kios Nirmala menyediakan beragam perlengkapan peryaan imlek mulai dari Lampion hingga perlengkapan sembayang. Untuk harga berfariasi mulai puluhan ribu hingga lampion yang paling mahal seharga ratusan ribu rupiah.
“harga lampion mulai dari Rp 25000,- hingga Rp 100000,- untuk barang saya datangkan dari luar Kalimantan, seperti Surabaya, Jakarta, dll,” tandasnya.
Minggu, 07 Februari 2010
tips health
Mmengatasi Seringnya Kencing
Masalah sering buang air kecil bisa mengganggu aktivitas seseorang dalam bekerja, interaksi sosial, psikologis dan gangguan saat tidur. Jangan abaikan masalah ini, cari tahu penyebabnya dan cara mengatasinya.
Biasanya orang akan sering pipis ketika musim hujan atau dingin, tapi beberapa orang justru sering buang air kecil kapan pun karena mungkin mengalami overactive bladder (sering buang air kecil).
Meskipun gejala pada laki-laki diyakini karena bermasalah dengan prostat, tapi para peneliti mengungkapkan hal ini disebabkan oleh frekuensi mendesak yang berlebihan untuk buang air kecil. Masalah ini juga banyak dialami oleh kaum perempuan.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Kevin McVary, profesor urologi dari Feinberg School of Medicine di Northwestern University, didapatkan sekitar 76 persen orang yang berusia di atas 45 tahun didiagnosis mengalami overactive bladder yang tidak terawat.
"Permasalahan ini sebaiknya segera ditangani dan jangan menganggap hal ini adalah sesuatu yang wajar karena bertambahnya usia," ujar Dr Mc Vary, seperti dikutip dari MSN, Senin (8/2/2010).
Untuk mengatasi hal ini bisa dimulai dengan mengubah gaya hidup. Teknik yang paling sederhana adalah mengurangi asupan cairan di malam hari, mengurangi asupan kopi dan minuman bersoda karena dapat mengiritasi kandung kemih serta berolahraga dengan teratur juga dapat mengurangi dorongan untuk sering buang air kecil.
Teknik lain yang bisa digunakan untuk mengurangi frekuensi sering buang air kecil yang tak tertahankan seperti saat batuk atau bersin adalah melalui senam Kegel. Senam ini tidak hanya untuk kaum perempuan, tapi juga bisa dilakukan oleh laki-laki. Praktik ini dapat berfungsi menguatkan otot-otot sehingga tidak sering buang air kecil serta tidak memerlukan biaya yang mahal.
Hal lainnya adalah secara bertahap belajar untuk menahan buang air kecil ketika dorongan tersebut datang. "Tapi jangan secara ekstrim, mencoba langsung menahan hingga 2-3 jam justru bisa mengganggu dan tidak akan berhasil," ujar Dr Matthew Rutman dari Columbia University Medical Center.
Tapi cobalah untuk menahannya secara bertahap dan signifikan, yaitu bisa dimulai setiap 15 menit sekali. Dengan begitu seseorang bisa mengontrol frekuensi buang air kecilnya. Cara-cara ini dapat membantu mengatasi permasalahan sering buang air kecil tanpa obat-obatan.
Jika cara-cara tersebut tidak berhasil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar didapatkan penanganan yang benar.
Masalah sering buang air kecil bisa mengganggu aktivitas seseorang dalam bekerja, interaksi sosial, psikologis dan gangguan saat tidur. Jangan abaikan masalah ini, cari tahu penyebabnya dan cara mengatasinya.
Biasanya orang akan sering pipis ketika musim hujan atau dingin, tapi beberapa orang justru sering buang air kecil kapan pun karena mungkin mengalami overactive bladder (sering buang air kecil).
Meskipun gejala pada laki-laki diyakini karena bermasalah dengan prostat, tapi para peneliti mengungkapkan hal ini disebabkan oleh frekuensi mendesak yang berlebihan untuk buang air kecil. Masalah ini juga banyak dialami oleh kaum perempuan.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Kevin McVary, profesor urologi dari Feinberg School of Medicine di Northwestern University, didapatkan sekitar 76 persen orang yang berusia di atas 45 tahun didiagnosis mengalami overactive bladder yang tidak terawat.
"Permasalahan ini sebaiknya segera ditangani dan jangan menganggap hal ini adalah sesuatu yang wajar karena bertambahnya usia," ujar Dr Mc Vary, seperti dikutip dari MSN, Senin (8/2/2010).
Untuk mengatasi hal ini bisa dimulai dengan mengubah gaya hidup. Teknik yang paling sederhana adalah mengurangi asupan cairan di malam hari, mengurangi asupan kopi dan minuman bersoda karena dapat mengiritasi kandung kemih serta berolahraga dengan teratur juga dapat mengurangi dorongan untuk sering buang air kecil.
Teknik lain yang bisa digunakan untuk mengurangi frekuensi sering buang air kecil yang tak tertahankan seperti saat batuk atau bersin adalah melalui senam Kegel. Senam ini tidak hanya untuk kaum perempuan, tapi juga bisa dilakukan oleh laki-laki. Praktik ini dapat berfungsi menguatkan otot-otot sehingga tidak sering buang air kecil serta tidak memerlukan biaya yang mahal.
Hal lainnya adalah secara bertahap belajar untuk menahan buang air kecil ketika dorongan tersebut datang. "Tapi jangan secara ekstrim, mencoba langsung menahan hingga 2-3 jam justru bisa mengganggu dan tidak akan berhasil," ujar Dr Matthew Rutman dari Columbia University Medical Center.
Tapi cobalah untuk menahannya secara bertahap dan signifikan, yaitu bisa dimulai setiap 15 menit sekali. Dengan begitu seseorang bisa mengontrol frekuensi buang air kecilnya. Cara-cara ini dapat membantu mengatasi permasalahan sering buang air kecil tanpa obat-obatan.
Jika cara-cara tersebut tidak berhasil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar didapatkan penanganan yang benar.
Selasa, 12 Januari 2010
sosiologi agama
Nama : Fadli Rizki
NIM : 0601317720
Final Test Sosiologi Agama.
NIM : 0601317720
Final Test Sosiologi Agama.
Soal:
1. tiga tahapan pemikiran manuisa menurut Comte, jelaskan dan bagaimana keberadaan agama pada saat manusia berada pada tahap positivisme.
2. apakah ada dalam agama islam sistem kasta yang menyerupai kasta hindu walaupan dalam kondisi non formal.
3. pendekatan dalam kajian sosiologi
4. maksud emosi keberagamaan.
5. pengaruh timbal balik antara agama dan masyarakat.
1. Tiga tahapan perkembangan pemikiran manusia menurut Auguste Comte dibagi menjadi 1) Teologi, 2) Metafisis, 3) Positif. Yang menurut Comte dapat dianalogikan sebagai perkembangan pikiran dari tahap anak-anak ke remaja hngga mencapai dewasa. Tahapan teologi disejajarkan dengan masa perkembangan anak, metafisis masa remaja dan positif saat dewasa.
Tahap Teologi yang dalam masa ini manusia mencari penyebab sejati terjadinya peristiwa-peristiwa alam dan menemukan kekuatan yang membentuk peristiwa tersebut. Dalam instingya mereka merasa ada kekuatan yang membentuk sebuah peristiwa alam yang dilakukan sebuah kekuatan yang tidak diketahui dan dianggap berasal dari benda berjiwa dan sesuatu yang menyerupai manusia. Yang pada tahap ini comte mendiskripsikan sebagai tahap fettisme, selanjutnya ke tahap politeisme yang membawa kepercayaan kepa dewa-dewa. Dan yang keberikutnya dewa-dewa politesme ini dilebur menjadi sebuah konsep ketuhanan yang satu, yakni monotheisme.
Pada tahap metafisis ini, penjelasan aktifitas kehendak ilahi diganti menjadi ide-ide fiksi seperti ether, prinsip-prinsip penting, dll. Masa transisi dari tahap teologi ke metafisis ini telah selesai ketika konsep supernatural dan dewa-dewa digantikan oleh konsep all-inclusive Nature. Juga bisa dikatakan sebagai masa transisi pemikiran manusi menuju tahap kesempurnaan berfikir.
Tahap ini dikatakan sebagai masa dewasa dari mentalitas. Pada tahap ini, pikiran memusatkan diri pada fenomena atau fakta hasil observasi dimana itu semua digolongkan di bawah hukum umum deskriptif umum, seperti hukum gravitasi. Dengan adanya hukum-hukum deskriptif ini akan membuat berbagai prediksi menjadi nyata. Dan memang, sasaran dari pengetahuan positif yang sejati adalah kemampuan untuk memprediksi dan mengontrol. Pengetahuan positif itu sejati ( real ), pasti ( certain ), dan berguna (useful).
Namun apabila sebuah pertanyaan bagaimana keberadaan agama pada ketika manusia berada pada fase positif maka akan menimbulkan atheisme (kepercayaan tidak adanya Tuhan) sebab pada tahap ini diasosiasikan terhadap perkembangan masyarakat industri yang menjunjung system perekonomian sebagai prioritas utama. Yang kesemuanya didasarkan pada akal sehat yang pada akhirnya tidak adanya alasan positif akan adanya Tuhan yang absolut.
Pada tahap metafisis ini, penjelasan aktifitas kehendak ilahi diganti menjadi ide-ide fiksi seperti ether, prinsip-prinsip penting, dll. Masa transisi dari tahap teologi ke metafisis ini telah selesai ketika konsep supernatural dan dewa-dewa digantikan oleh konsep all-inclusive Nature. Juga bisa dikatakan sebagai masa transisi pemikiran manusi menuju tahap kesempurnaan berfikir.
Tahap ini dikatakan sebagai masa dewasa dari mentalitas. Pada tahap ini, pikiran memusatkan diri pada fenomena atau fakta hasil observasi dimana itu semua digolongkan di bawah hukum umum deskriptif umum, seperti hukum gravitasi. Dengan adanya hukum-hukum deskriptif ini akan membuat berbagai prediksi menjadi nyata. Dan memang, sasaran dari pengetahuan positif yang sejati adalah kemampuan untuk memprediksi dan mengontrol. Pengetahuan positif itu sejati ( real ), pasti ( certain ), dan berguna (useful).
Namun apabila sebuah pertanyaan bagaimana keberadaan agama pada ketika manusia berada pada fase positif maka akan menimbulkan atheisme (kepercayaan tidak adanya Tuhan) sebab pada tahap ini diasosiasikan terhadap perkembangan masyarakat industri yang menjunjung system perekonomian sebagai prioritas utama. Yang kesemuanya didasarkan pada akal sehat yang pada akhirnya tidak adanya alasan positif akan adanya Tuhan yang absolut.
2. Memang dalam masyarakat hindu kita tahu dan mengakui adanya system Kasta yang memetakkan golongan (stratifikasi social) masyarakat pemeluk agamanya. Seperti kaum Brahmanabagi golongan pendeta dan rohaniawan. Kaum Ksatria, bagi para anggota lembaga pemerintahan. Kaum Waisya, para pedagang, petani, tukang dan sebagainya. Kaum Sudra, golongan pekerja kasar/ rakyat jelata.
Yang pada waktu itu diterapkannya sistem kasta tersebut untuk melangsungkan / melanggengkan Dinasti penguasa kerajaan. Sehingga ada aturan Kasta Sudra tidak boleh menikah dengan Kasta Kesatria atau Kasta Brahmana. Yang setelah masuknya Islam dihapuskanlah semuanya.
Islam seluruhnya menghapuskan system yang dibangun masyarakat hindu masa lalu dimana kaum sudra yang telah masuk Islam tidak ada lagi stratifikasi social yang membedakan mereka kecuali ketaqwaan masing-masing individu pemeluk Islam tersebut.
Namun jika kita telisik lebih jauh ke budaya masyarakat Islam contohnya saja di tanah Jawa ada Istilah Priyayi (keturunan ningrat), Santri (orang yang belajar agama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari), Abangan (kurang memahami ilmu agama dan juga tidak mengamalkannya).
Yang dalam pengertiannya priyayi yakni orang berketurunan bangsawan/darah biru, memang istilah priyayi bukan berasal dari Islam namun kenyataanya dewasa ini secara tidak formal masih ada sekelompok orang yang dalam garis keturunannya termasuk golongan priyayi tidak memperbolehkan keturunannya untuk menikah dengan kaum yang bukan keturunan darah biru.
Ada juga sekelompok masyarakat yang dikelompokkan dalam garis keturunan yakni para Habaib/Habib/Sayyid, mereka adalah garis keturunan dari sayyidah Fatimah putri Rasulullah dan Ali, yang nasab keturunannya dimulai dari kedua putera beliau Hasan dan Husin. Yang permasalahannya saat ini adalah mereka yang berketurunan habib/ sayyid tersebut bebas untuk memiliki istri dari keturunan manapun. Namun sebaliknya apabila habib perempuan(biasanya di sebut Syarifah)hanya diperkenankan bersuamikan yang Habib. Atau lelaki yang bukan Habib (baca:Jaba) dilarang mempersunting seorang Syarifah. Dengan alasan memutus nasab keturunan dari Rasulullah.
Disana ada blok-blok tersendiri yang membedakan kaum priyayi, santri, abangan, habib, ataupun syarifah walaupun tidak secara terang-terangan (non-formal). Namun itu tetap saja memetakkan pergaulan masyarakat social dalam kesehariannya. Dan kasus tersebut terjadi hingga dewasa ini.
3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pergaulan hidup antara seseorang dengan seseorang, perseorangan dengan golongan atau golongan dengan golongan. Dengan demikian terdapat dua unsur pokok dalam sosiologi, yaitu manusia dan hubungan sosial (masyarakat). Terdapat berbagai pendapat tentang kedudukan individu dan masyarakat ini. Di satu pihak ada yang berpendapat bahwa individu lebih dominan daripada masyarakat, tetapi di pihak lain berpendapat bahwa masyarakat lebih dominan daripada individu. Sementara itu terdapat pendapat yang mengambil posisi tengah yang mengatakan bahwa antara individu dan masyarakat terjadi proses saling mempengaruhi. Sejumlah kritik diajukan kepada sosiologi, yaitu 1) sosiologi adalah ilmu yang sulit, 2) sosiologi hanya merupakan kumpulan dari berbagai kajian ilmu sosial lainnya, dan 3) tidak ada lapangan yang khusus bagi sosiologi karena objeknya telah banyak digarap oleh ilmu-ilmu sosial lainnya. Sosiologi sebagai ilmu sosial yang mempunyai fokus kajian mengenai tingkah laku manusia mempunyai pendekatan bidang kajian yang sangat luas, antara lain bidang kajian Sosiologi Industri, Sosiologi Hukum, Sosiologi Pendidikan, Sosiologi Perkotaan, Sosiologi Pedesaan, Sosiologi Kesehatan, dan lain-lain. Sosiologi Industri mengkaji masalah fenomena industri dengan menitikberatkan kajiannya pada faktor manusia, dan mengaitkannya dengan faktor mesin serta mekanisme kerja pabrik yang berorientasi pada efisiensi dan efektivitas. Sedangkan Sosiologi Hukum merupakan cabang sosiologi yang mengkaji fenomena-fenomena hukum yang ada di masyarakat. Sementara itu Sosiologi Pendidikan mengkaji proses-proses sosiologis yang berlangsung dalam lembaga pendidikan dengan tekanan dan wilayah tekanannya pada lembaga pendidikan. Di lain pihak Sosiologi Perilaku Menyimpang mengkaji perilaku dan kondisi yang dianggap tidak sesuai dengan norma-norma yang sudah disepakati dalam masyarakat. Dalam melakukan kajiannya, terutama pada masyarakat modern, sosiologi perlu bekerja sama dengan ilmu-ilmu sosial lainnya membentuk kajian multidisipliner. Antropologi bisa membantu sosiologi dalam hal metodologi mengingat antropologi mempunyai pengalaman yang sangat panjang dalam melakukan penelitian yang bersifat kualitatif. Psikologi bisa memberi masukan bagi sosiologi dalam hal informasinya mengenai kecenderungan-kecenderungan yang sifatnya individual. Sementara itu sosiologi juga harus meminta bantuan ahli sejarah untuk memberi informasi tentang proses historis yang ada dalam fenomena perubahan sosial.
4. Emosi keagamaan adalah getaran jiwa yang menyebabkan manusia berlaku religius. namun dalam emosi keberagamaan tersebut apabila kita salah kaprah akan makna sebenarnya maka terlihat seringnya terjadi konflik yang melibatkan antar agama. tak sedikit contoh yang terlihat di Indonesia pada khususnya. konflik poso, aceh, sampit dan lainnya.... yang awalnya bermula dari konflik sara yang seterusnya merembet ke konflik agama, tidak sedikit korban yang jatuh. dan kesemuanya terjadi karena tidak adanya kesadaran beragama yang nampak pada pemeluknya yang pada ajarannya mengajarkan toleransi serta tenggang rasa dalam kehidupan beragama. yang dalam data statistik pemeluk beragama di Indonesia berjumlah: Islam : 88.22 %; Protestan: 5.87 %; Katolik: 3.05 %; Hindu: 1.81 %; Budha: 0.84 %; Lain-lain: 0.2 % [ Total Penduduk Indonesia: 210 juta pada 2004]. memang tidak ada yang patut dipersalahkan. namun kita perlu introspeksi diri masing-masing dari segala realita yang telah terjadi dan jangan sampai terulang lagi.
Islam seluruhnya menghapuskan system yang dibangun masyarakat hindu masa lalu dimana kaum sudra yang telah masuk Islam tidak ada lagi stratifikasi social yang membedakan mereka kecuali ketaqwaan masing-masing individu pemeluk Islam tersebut.
Namun jika kita telisik lebih jauh ke budaya masyarakat Islam contohnya saja di tanah Jawa ada Istilah Priyayi (keturunan ningrat), Santri (orang yang belajar agama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari), Abangan (kurang memahami ilmu agama dan juga tidak mengamalkannya).
Yang dalam pengertiannya priyayi yakni orang berketurunan bangsawan/darah biru, memang istilah priyayi bukan berasal dari Islam namun kenyataanya dewasa ini secara tidak formal masih ada sekelompok orang yang dalam garis keturunannya termasuk golongan priyayi tidak memperbolehkan keturunannya untuk menikah dengan kaum yang bukan keturunan darah biru.
Ada juga sekelompok masyarakat yang dikelompokkan dalam garis keturunan yakni para Habaib/Habib/Sayyid, mereka adalah garis keturunan dari sayyidah Fatimah putri Rasulullah dan Ali, yang nasab keturunannya dimulai dari kedua putera beliau Hasan dan Husin. Yang permasalahannya saat ini adalah mereka yang berketurunan habib/ sayyid tersebut bebas untuk memiliki istri dari keturunan manapun. Namun sebaliknya apabila habib perempuan(biasanya di sebut Syarifah)hanya diperkenankan bersuamikan yang Habib. Atau lelaki yang bukan Habib (baca:Jaba) dilarang mempersunting seorang Syarifah. Dengan alasan memutus nasab keturunan dari Rasulullah.
Disana ada blok-blok tersendiri yang membedakan kaum priyayi, santri, abangan, habib, ataupun syarifah walaupun tidak secara terang-terangan (non-formal). Namun itu tetap saja memetakkan pergaulan masyarakat social dalam kesehariannya. Dan kasus tersebut terjadi hingga dewasa ini.
3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pergaulan hidup antara seseorang dengan seseorang, perseorangan dengan golongan atau golongan dengan golongan. Dengan demikian terdapat dua unsur pokok dalam sosiologi, yaitu manusia dan hubungan sosial (masyarakat). Terdapat berbagai pendapat tentang kedudukan individu dan masyarakat ini. Di satu pihak ada yang berpendapat bahwa individu lebih dominan daripada masyarakat, tetapi di pihak lain berpendapat bahwa masyarakat lebih dominan daripada individu. Sementara itu terdapat pendapat yang mengambil posisi tengah yang mengatakan bahwa antara individu dan masyarakat terjadi proses saling mempengaruhi. Sejumlah kritik diajukan kepada sosiologi, yaitu 1) sosiologi adalah ilmu yang sulit, 2) sosiologi hanya merupakan kumpulan dari berbagai kajian ilmu sosial lainnya, dan 3) tidak ada lapangan yang khusus bagi sosiologi karena objeknya telah banyak digarap oleh ilmu-ilmu sosial lainnya. Sosiologi sebagai ilmu sosial yang mempunyai fokus kajian mengenai tingkah laku manusia mempunyai pendekatan bidang kajian yang sangat luas, antara lain bidang kajian Sosiologi Industri, Sosiologi Hukum, Sosiologi Pendidikan, Sosiologi Perkotaan, Sosiologi Pedesaan, Sosiologi Kesehatan, dan lain-lain. Sosiologi Industri mengkaji masalah fenomena industri dengan menitikberatkan kajiannya pada faktor manusia, dan mengaitkannya dengan faktor mesin serta mekanisme kerja pabrik yang berorientasi pada efisiensi dan efektivitas. Sedangkan Sosiologi Hukum merupakan cabang sosiologi yang mengkaji fenomena-fenomena hukum yang ada di masyarakat. Sementara itu Sosiologi Pendidikan mengkaji proses-proses sosiologis yang berlangsung dalam lembaga pendidikan dengan tekanan dan wilayah tekanannya pada lembaga pendidikan. Di lain pihak Sosiologi Perilaku Menyimpang mengkaji perilaku dan kondisi yang dianggap tidak sesuai dengan norma-norma yang sudah disepakati dalam masyarakat. Dalam melakukan kajiannya, terutama pada masyarakat modern, sosiologi perlu bekerja sama dengan ilmu-ilmu sosial lainnya membentuk kajian multidisipliner. Antropologi bisa membantu sosiologi dalam hal metodologi mengingat antropologi mempunyai pengalaman yang sangat panjang dalam melakukan penelitian yang bersifat kualitatif. Psikologi bisa memberi masukan bagi sosiologi dalam hal informasinya mengenai kecenderungan-kecenderungan yang sifatnya individual. Sementara itu sosiologi juga harus meminta bantuan ahli sejarah untuk memberi informasi tentang proses historis yang ada dalam fenomena perubahan sosial.
4. Emosi keagamaan adalah getaran jiwa yang menyebabkan manusia berlaku religius. namun dalam emosi keberagamaan tersebut apabila kita salah kaprah akan makna sebenarnya maka terlihat seringnya terjadi konflik yang melibatkan antar agama. tak sedikit contoh yang terlihat di Indonesia pada khususnya. konflik poso, aceh, sampit dan lainnya.... yang awalnya bermula dari konflik sara yang seterusnya merembet ke konflik agama, tidak sedikit korban yang jatuh. dan kesemuanya terjadi karena tidak adanya kesadaran beragama yang nampak pada pemeluknya yang pada ajarannya mengajarkan toleransi serta tenggang rasa dalam kehidupan beragama. yang dalam data statistik pemeluk beragama di Indonesia berjumlah: Islam : 88.22 %; Protestan: 5.87 %; Katolik: 3.05 %; Hindu: 1.81 %; Budha: 0.84 %; Lain-lain: 0.2 % [ Total Penduduk Indonesia: 210 juta pada 2004]. memang tidak ada yang patut dipersalahkan. namun kita perlu introspeksi diri masing-masing dari segala realita yang telah terjadi dan jangan sampai terulang lagi.
5. Menurut Hasan Shadily : masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain. Adapun untuk definisi agama terdapat beragam pengertian yang antara lain menurut Durkheim yakni "sistem kepercayaan dan praktek yang telah dipersatukan yang berkaitan dengan hal-hal yang kudus kepercayaan-kepercayaan dan praktek-praktek yang bersatu menjadi suatu komunitas moral yang tunggal. dan jika dihubungkan bahwa masyarakat adalah sekelompok manusia yang pada akhirnya akan membentuk sebuah sistem kepercayaan berupa sebuah agama yang akan dianutnya untuk memberikan ketenagan jiwa mereka, tempat manusia mengadu terhadap segala problem yang dihadapi dalam kehidupan bersosial. dan dapat dianalogikan masyarakat beragama. keduanya mempunyai hubungan timbal balik yang tidak bisa terpisah dan saling berpengaruh satu sama lainnya.
daftar bacaan:
daftar bacaan:
- http://media.isnet.org/islam/Etc/Durkheim.html
- wikipedia.com
- wordpress.com
Rabu, 06 Januari 2010
Kegalauan Malam dan lihatlah dengan secangkir kopi susu
sunyi sepi........ temaram cahaya bulan yang dilindungi percikan hujan....
serasa beku hingga menusuk ke tulang sum-sum....
sakit.....
tak tertahankan........
menusuk jantungku............
Langganan:
Postingan (Atom)